Pemirsa!
Sebuah lagu terbaik anak balita sepanjang semesta didentingkan dengan apik oleh ibu Tjut Nyak Deviana.
Dalam album rekaman yang diambil dari konser langsungnya ini, salah satu lagu yang dibawakan olehnya adalah lagu Balonku, lagu bawaan pabrikan yang tertanam di benak setiap orang tua Indonesia ketika bayinya dirasa telah pantas belajar berdendang ria.
Tjut Nyak Deviana tak seperti Cut Memey, Cut Keke, atau Cut Tari. Tjut Nyak Deviana ini mengembalikan khitah puan jelita nan tegas bernama “Tjut” ke maqam yang sebenarnya. Lewat kelincahan jemarinya, Balonku jadi lagu yang canggih. Jumlah balonnya masih tetap lima, hanya saja mendengarkan lagu ini tiba-tiba merasa jadi “agak” berbudaya. Semacam “ngeropah”. Walau lewat cara yang berbeda, toh sensasi yang dihasilkannya sama: tak terpermanai.
Bisa jadi kalau Bagus Netral dengarkan lagu-lagu yang ada di album ini, dia akan bilang: “Busyet Sob! Ini nih lagu dengan musikalitas tinggi!” (hhe hhe woles sob. biasa aja keleus)
Tjut Nyak Deviana. Nama yang masih agak asing ya? omong-omong, pernah dengar namanya?
(diambil bulat-bulat dari wiki)
Tjut Nyak Deviana Daudsjah adalah seorang musisi dan professor musik yang berdarah Aceh dan Minahasa dilahirkan di Jakarta pada tanggal 13 Februari 1958. Mengenyam pendidikan tinggi musik di Musikhochschule Freiburg Jerman pada tahun 1977, jurusan piano klasik dan komposisi. Ybs merupakan rektor sebuah perguruan tinggi Musik International Music College (Jazz & Rockschulen Freiburg) di Jerman dari tahun 1990 hingga 1995. Salah satu proyek terbesarnya menyusun kurikulum pendidikan tinggi musik yang mana diakui oleh pemerintah Jerman.
selengkapnya link wiki: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Tjut_Nyak_Deviana_Daudsjah
Selamat sambut Hari Senin, Pemirsa!
(tulisan ini versi aslinya ditulis pada akun path pada hari ini pukul 21.27 WIB.