Ini adalah teori terkini tentang jomblo dan kasusnya, berdasarkan uji klinis yang awalnya dilakukan oleh @ko2w dalam linimasanya lalu direspon oleh @pritya , maka setelah dikembangkan dalam laboratorium milik linimasa Labs®, menghasilkan beberapa postulat-postulat berikut ini:
Jomblo optimis melihat tempat tidurnya setengah penuh, sedangkan jomblo pesimis melihat tempat tidurnya setengah kosong.
Jika ia merasa bahwa tempat tidurnya terlalu kecil. Bahkan untuk sendirian pun sudah sesak. Ini disebut Jomblo realistis.
Nah, jika si Jomblo itu marah tempat tidurnya digunakan oleh adiknya atau kakaknya atau bahkan teman kosnya ini termasuk jomblo possesif. Ia selalu yakin kasur itu “Reserved”.
Ada juga Jomblo yang membagi tempat tidurnya dengan membuat garis batas dengan bantal guling, namun salah satu sisinya lebih luas. Ini adalah jomblo egois.
Lain halnya dengan jomblo yang selalu melihat kasurnya sebagai panggung standup comedy. Ia sungguh jomblo Humoris.
Lantas ada juga jomblo yang selalu menangis saat melihat kasurnya sendiri. Dialah sang jomblo sensitif. Jika ia bisa menjadikan kasurnya sebagai studio dimana ia biasa beraktifitas dari menulis, main game, melukis, makan pagi, siang, malam, maka ia adalah jomblo kreatif.
Jomblo Aktivis selalu berpikiran bahwa kasurnya adalah sumber inspirasi dan banyak melahirkan ide-ide dan mimpi besar tentang revolusi.
Jomblo Responsif selalu beranggapan banyak hal yang harus dilakukannya. Seprei dan bantal gulingnya harus terus diseblak dan dirapihkan. Tidak boleh tidak!
Adapun jomblo yang melihat tempat tidur orang lain seperti miliknya sendiri dan bahkan bisa digunakan bertiga sekaligus, maka ia adalah jomblo oportunis.
Namun, jika ada kasur yang atap langit-langitnya dipasang cermin besar, maka ia adalah jomblo Narsis dan jika ia selalu berpidato sebelum tidur maka ia sungguh-sungguh jomblo Kharismatis. Tapi, jika hanya sekadar bercermin dan berpura-pura menangis, tiba-tiba tertawa dan lalu menangis lantas terlelap maka ia sejenis jomblo ekspresif.
Jomblo Atraktif melihat kasur selayaknya gym. Waaaaaw!
Kasur bagi seorang jomblo erotis adalah tempat ritual dimana ia menghabiskan waktunya sembari melenguh, meremas, memijat, mengelus pikiran dan khayalannya sendiri hingga muncrat!
Lain halnya dengan jomblo yang menaruh segala gadget, pakaian, sepatu, buku tulis, laptop hingga snack di kasurnya. Ia semacam jomblo produktif.
Jomblo yang melihat kasur sebagai hanya bagian dari ruangan lainnya maka ia adalah jomblo Dinamis.
Ada juga jomblo Konservatif melihat kasur sebagai tempat tidur miliknya sendiri. Ia akan berkhayal dan menyadari bahwa kasurnya adalah milik pasangan saat setelah bertunangan atau seminggu sebelum menikah.
Tidak sama halnya dengan jomblo yang melihat tempat tidur semakin sempit semakin keren. Jika ia Berangan-angan tidur tumpuk-tumpukan bukan sesuatu yang mengejutkan. Tak salah lagi ia adalah jomblo Progresif
Bagaimana dengan Ia yang selalu membayangkan mantan, atau pasangan masa depan yang telah merebah manis di kasur kesayangan. Ia memang sungguh jomblo imajinatif.
Dan, jika ada..
Jomblo yang merasa bahwa kasur tak ada hubungannya dengan status kejombloannya maka ia adalah seorang Jomblo Defensif.
Demikian, blo..
😀